Minggu, 21 Juli 2024

MENULIS PUISI


Narasumber     : Dr. Hj. E. Hasanah. M.Pd.
Moderator        : Widya Arema
Hari/Tanggal    : Rabu, 17 Juli 2024
Resume ke       : 25

Alhamdulillah sudah memasuki pertemuan yang ke-25. Malam ini kita akan belajar tentang "Menulis Puisi." Dengan narasumber ibu Dr. Hj. E.Hasanah, M.Pd. dan moderator ibu Widya Arema. 

Bagi sebagian orang menulis puisi seperti makanan sehari-hari bahkan setiap bicara bernada puitis. Tanpa didasari kita bisa tiba-tiba membuat puisi tatkala perasaan kita sedang berbunga-bunga, saat kasmaran, sangat bahagia karena suatu hal. 

PENGERTIAN PUISI
Puisi menurut KBBI adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. 
Puisi menurut H.B. Jassin adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu. 

STRUKTUR FISIK PUISI

JENIS-JENIS PUISI 
  • Puisi Lama
Yaitu puisi yang masih terkait dengan aturan-aturan yaitu jumlah kata dalam baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajakan (rima), banyak suku kata di tiap baris.
  • Puisi baru 
Yaitu puisi yang tidak terkait oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata,  maupun rima. 

CIRI-CIRI PUISI LAMA DAN JENISNYA 
Ciri-ciri puisi lama antara lain:
  1.  Tidak diketahui nama pengarangnya.
  2. Penyampaian dari mulut ke mulut yang merupakan sastra lisan.
  3. Sangat terikat dengan aturan misalnya jumlah baris di tiap bait. 
JENIS PUISI LAMA 





CIRI-CIRI PUISI BARU DAN JENISNYA
Ciri-ciri puisi baru antara lain:
  1.  Memiliki bentuk yang rapi dan simetris (sama).
  2. Persajakan akhir yang teratur. 
  3. Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain.
  4.  Sebagian besar puisi empat seuntai (baris).
JENIS PUISI BARU 


CONTOH JENIS PUISI BARU
Puisi Balada 

Derita Anak Bangsa
By. Ainun Qalbi S.R.

Ia mengayuh sepedanya
Ia mengayuh semangatnya
Menjual koran di pagi hari
Panasnya matahari, dinginnya hujan 
Tak ia rasakan

Ia sampai putus sekolah
Cita-cita tak lagi ia gantungkan
Hanya ada satu kewajiban
Menjual koran, mencari makan 


Puisi Patidusa

 Puisi Patidusa itu singkatan dari Empat Tiga Dua Satu. Maksudnya dalam satu bait lariknya empat kata, tiga kata, dua kata, dan satu kata. 
Contoh:

Dejafu
Aku pernah dititik itu
Tercerai rasa pilu
Mengombak rasa
Kecewa

Luka
Meniduriku semena
Tanpa rasa peduli
Seakan tiada memberi jeda

Merayu
Membalut diksi
Manis secawan madu
Mencuci bersih kesadaran otakku

Puisi Telelet
Puisi Telelet seperti puisi Patidusa, kalau Telelet itu Tiga empat lima enam lima empat tiga. Jadi dalma satu bait ada 7 larik. 

Contoh
Larik ke-1 tiga kata
Larik ke-2 empat kata
Larik ke-3 lima kata
Larik ke-4 enam kata
Larik ke-5 lima kata
Larik ke-6 empat kata
Larik ke-7 tiga kata

Jadi sejatinya mennulis itu bukan untuk dunia tapi... untuk DIRI KITA SENDIRI (Widya Arema).

Terima kasih atas materinya hari ini. Ada hal baru yang bisa saya pelajari malam hari ini. 


Latihan membuat puisi Patidusa
"Seledri" 
Aroma wangi membalut tubuhmu
Warna hijau badanmu
Pelengkap makanan
Seledri



Depok, 21 Juli 2024
Kartini_Guru SD

















 

2 komentar:

SSB Metro Kukusan

  Pertandingan tim futsal Metro Kukusan mengikuti laga event Anniversary 1st Citra Remaja.  Pertandingan dilakukan di lapangan Pordek Krukut...